News Update :
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi call center kami di 082111232122 pin bb 76786549
Diberdayakan oleh Blogger.

CANOING PULAU PAMANGGANGAN


Canoing di Pulau Pamanggangan,Handeuleum

Pulau-pulau kecil di Handeuleum terutama Pamanggangan dan Cikabeumbeum merupakan tempat yang paling tenang untuk berkano. Dengan menyusuri sungai pamanggangan atau Cikabeumbeum yang sangat tenang dan sunyi, pengunjung dapat mengamati berbagai jenis burung seperti Raja Udang, Sruiti, Kangkareng, Rangkong dan kehidupan mangrove...READ MORE...

ONE POINT PANAITAN SURFING


Surfing di Legon Bajo, Pulau Panaitan
Kegiatan ini sangat menarik dan menantang bagi mereka yang suka tantangan. Ombak yang bergulung-gulung dengan pemandangan vegetasi pantai yang hijau menjadikan lokasi ini sangat sesuai untuk kegiatan surfing. Di tempat ini terdapat pula “One Palm Point” yang menjadi lokasi favorit para surfer....READ MORE...

WISATA UJUNGKULON

Rabu, 14 Mei 2014

Aktivitas Wisata di Taman Nasional Ujung Kulon

Snorkling dan Diving di Ciharashas, Pulau Panaitan
Terumbu karang di Ciharashas termasuk terumbu karang yang masih dalam keadaan baik di taman nasional. Pengunjung dapat melakukan snorkling dan Diving di tempat ini sambil mengamati ekosistem bawah air yang indah. Tempat ini dapat dicapai dari Sumur 4-5 jam atau dari Carita 6-7 jam dengan kapal biasa, dan 2,5 jam dari Sumur atau 3 jam dari Carita dengan speed boat.
scuba diving

Surfing di Legon Bajo, Pulau Panaitan
Kegiatan ini sangat menarik dan menantang bagi mereka yang suka tantangan. Ombak yang bergulung-gulung dengan pemandangan vegetasi pantai yang hijau menjadikan lokasi ini sangat sesuai untuk kegiatan surfing. Di tempat ini terdapat pula “One Palm Point” yang menjadi lokasi favorit para surfer.
surfing

Hiking ke Karang Copong, Pulau Peucang

Pulau Peucang menjadi salah satu tujuan utama ke Taman Nasional Ujung Kulon. Di bagian utara pulau ini terdapat sebuah karang yaitu Karang copong, karang mati besar yang berlubang (copong). Hiking ke Karang Copong dilakukan pada trail dari arah Dermaga Peucang masuk ke hutan hujan tropis dataran rendah dan keluar di karang copong. Sepanjang perjalanan menuju karang copong selama 50 menit, pengunjung dapat melihat hamparan hutan hujan tropis dataran rendah yang masih alami, dengan pohon-pohon ficus sp serta Kiara yang besar, burung hantu, tonggeret, babi hutan, Rusa, Merak, dan Monyet. Kemudian dari pantai Karang Copong, pengunjung akan melihat pemandangan sun set yang fantastis dengan latar belakang laut yang membentang indah. Perjalanan ke karang copong ini akan dipandu oleh petugas dari Taman Nasional.
karang copong

Hiking ke Citerjun
Hiking ke Air Terjun Citerjun dapat dilakukan dari Cidaon, kurang lebih 1,5 km.   Akhir dari perjalanan hiking ini, pengunjung dapat melepas lelah dengan mandi di air terjun Citerjun yang bening. Letak air terjun Citerjun ini sangat strategis karena dekat dengan tempat sarana penginapan di pulau Peucang. Di daerah Citerjun ini dapat disaksikan air terjun yang artistik, sebuah pesona alam dengan seni yang tertata unik berupa paduan warna air sungai diantara tepian pantai yang berpasir. Teras Citerjun ini terbentuk oleh batu kapur dan stalagtit sebagai akibat aliran air sungai Citerjun. Kondisi demikian merupakan hasil dari suatu formasi geologi yang spektakuler.

Banteng Viewing di Cidaon

Kegiatan pengamatan banteng di Cidaon dapat dilakukan dengan menggunakan boat dan dilanjutkan dengan berjalan kaki ± 250 meter menuju padang penggembalaan Banteng. Di  padang penggembalaan Cidaon,  melalui menara pengintai pengunjung dapat menikmati atraksi banteng yang sedang merumput, burung merak dan kadang-kadang ayam hutan. Pada cuaca cerah, Banteng umumnya dapat dilihat di pagi hari sekitar pukul 06.00-07.30 dan pada sore hari pukul 16.30. Bila sore hari, sambil berjalan pulang ke Pulau Peucang, pengunjung dapat menikmati sunset di tepi pantai. Pengunjung bisa menghabiskan waktu sampai dengan matahari terbenam.
wildlife viewing di cidaon

Snorkling dan diving di Cihandarusa, Pulau Peucang
Salah satu daya tarik lain yang menarik di pulau Peucang dan sekitarnya adalah terumbu karang di Cihandarusa, yang dapat ditempuh sekitar 15 menit dari Dermaga Peucang. Pengunjung dapat melihat taman laut yang indah dengan snorkling  atau diving. Tempat ini dapat diakses dari Sumur ± 2-3 jam dengan kapal biasa (slow boat), atau dari Labuan kurang lebih 4-5 jam. Pengunjung dapat makan di restaurant dan menginap di Pulau Peucang.
tabulate & branching

Canoing di Pulau Pamanggangan, sekitar Handeuleum
Pulau-pulau kecil di Handeuleum terutama Pamanggangan dan Cikabeumbeum merupakan tempat yang paling tenang untuk berkano. Dengan menyusuri sungai pamanggangan atau Cikabeumbeum yang sangat tenang dan sunyi, pengunjung dapat mengamati berbagai jenis burung seperti Raja Udang, Sruiti, Kangkareng, Rangkong dan kehidupan mangrove. Ketenangan suasana yang dipadu dengan pemandangan alam yang masih alami seakan membawa pengunjung pada dunia lain. Dengan dipandu oleh petugas taman nasional, pengunjung biasanya menghabiskan waktu 3-4 jam untuk menikmati kegiatan ini dan pengunjung bisa menginap di Pulau Handeuleum atau Peucang untuk beristirahat.
canoing di pulau pamanggang

Hiking ke Tanjung Layar
Hiking Cibom-Tanjung Layar dapat menggunakan kapal motor dari pulau Peucang ke pantai Cibom, terus dilanjutkan ke Tanjung Layar (± 45 menit = 1,2 km). Di Cibom akan dijumpai sisa-sisa kegagalan pembangunan dermaga kapal oleh kekacauan politik dan wabah penyakit pada waktu itu, dan disini terdapat pula sebuah shelter yang menyediakan informasi mengenai kawasan ini. Jalan setapak menuju Tanjung Layar menyusuri pantai ke arah Barat. Di lokasi ini tersedia mercusuar, dengan pemandangan tanjungan berbatu dan pulau-pulau kecil yang cukup indah dan dapat dinikmati dari puncak menara mercusuar. Bila dilanjutkan ke Ciramea memakan waktu tambahan ± 2 jam (5 km), menyusuri pantai. Di Ciramea pengunjung dapat menikmati deburan ombak pantai selatan sambil mengamati tempat pendaratan penyu hijau (Chelonia mydas). Kegiatan ini dilakukan dengan didampingi pemandu (petugas taman nasional).
tanjung layar

Penelitian di sekitar  Cigenter, Handeuleum
Sungai Cigenter berada di Semenanjung Ujung Kulon dan dekat dengan Pulau Handeuleum. Lokasi ini merupakan ekosistem yang kaya akan keragaman hayati. Ular phyton dapat ditemui di cabang pohon di kanan kiri sungai, burung seperti Raja udang, Srigunting sering terlihat di sekitar sungai. Sungai ini dapat disusuri dengan berkano. Di hulu sungai terdapat jalan yang menghubungkan ke Semenanjung Ujung Kulon, dimana tidak jauh dari air terjun terdapat kubangan Badak Jawa yang masih aktif digunakan. Tempat ini sangat sesuai untuk penelitian mengenai Badak Jawa, hutan mangrove maupun vegetasi lainnya. Pada bulan Juli-Agustus tempat ini ditutup untuk pengunjung, karena pada periode tsb Badak Jawa memasuki masa kawin (birahi), kecuali dengan tujuan untuk meneliti perilaku kawin Badak itu sendiri. Dukungan logistik dan penyewaan kano dapat ditemukan di Pulau Handeuleum.

Wildlife Viewing di Cigenter

Selain kegiatan penelitian, di sungai Cigenter ini pengunjung dapat menikmati kehidupan liar. Di sini pengunjung diajak untuk menyaksikan kehidupan satwa-satwa di hutan mangrove seperti kehidupan burung-burung, kehidupan reptil dan menyaksikan beberapa ikan sungai yang jarang dijumpai. Selain itu pengunjung dapat pula menikmati air terjun yang alami dan kubangan Badak dengan berjalan kaki di hulu sungai ini. Untuk kegiatan ini pengunjung harus dipandu oleh petugas taman nasional dan biasanya menghabiskan waktu sekitar 3 jam. Kegiatan ini bisa diakses dari Pulau Handeuleum.
sungai cigenter

Ziarah ke Gua Sanghyang sirah

Gua Sanghiang Sirah merupakan salah satu tempat untuk berziarah yang berada di sirah (kepala) Pulau Jawa. Pemandangan di sekitar gua sangat indah dengan formasi karang besar dan curam disepanjang pantai dengan dikelilingi vegetasi hutan pantai. Peziarah percaya bahwa Gua Sanghyang Sirah adalah tilas (tempat bertapa) Prabu Kian Santang yang diyakini masih berada di sana sampai saat ini. Untuk menuju Gua Sanghyang sirah, biasanya para peziarah trekking melalui jalur Tamanjaya -Tanjung Lame- Karang Ranjang dan kemudian menyusuri pantai selatan menuju Sanghyangsirah. Perjalanan ditempuh kira-kira 1-2 hari. Mereka biasanya menginap di perjalanan (tidur di hutan).
gua sanghyang sirah

Trekking ke Cibunar

Kegiatan ini biasanya dimulai dari Pulau Peucang dengan menggunakan speed boat menyeberang ke Cidaon, kemudian dilanjutkan dengan trekking dari Cidaon ke Cibunar, yang merupakan hutan pantai dan hutan hujan dataran rendah yang masih alami. Di sepanjang trail, pengunjung dapat menemui berbagai macam burung dan vegetasi pakan Badak. Trekking selama 3.5 jam dan dipandu oleh petugas taman nasional ini merupakan perjalanan dari pantai utara menembus pantai selatan dengan perbedaan karakteristik yang menarik. Sesampainya di padang penggembalaan Cibunar, pengunjung dapat menikmati atraksi kumpulan Banteng yang sedang merumput.

UJUNGKULON NATIONAL PARK

Senin, 12 Mei 2014

Visit and Tour Ujung Kulon National Park The World Heritage Site, the Ujung Kulon Tour or park over an excellent spot for eco tourism. located in the Western Tip of Java Island, Handeleum Island, Peucang Island, Panaitan Island , mountain Honje range and the water surrounding, make the area a complete and outstanding nature conservation. Ujung Kulon Tour and adventure tracking tropical rain forest enjoying and exploring the virgin jungle of tropical rain forest to see wild life and stay in the most beautiful Island in Ujung kulon is Peuacang island with white soft sandy beaches glassy water, visiting the grazing ground and canoeing at the Cigenter river through the tropical rain forest try to see the most endangered animal of one horn Rhinoceros or Javan Rhinoceros, Leopard, Javan Gibbon and Wild Bull. Ujung Kulon National Park is one of the beautiful and unique National Park in Indonesia.
Ujung Kulon National Park is one of conservation area in Indonesia that has an important role in preserving nature resources and ecosystem as fit to the function of protection, preservation and use in effort to support public prosperity and better living.

Well known as the last home for Javan Rhinoceros (rhinoceros sondaicus), Ujung Kulon National Park also has high biodiversity, consisting of three ecosystems, they are marine, coastal and terrestrial containing 30 kinds of mammals,21 kinds of reptiles, 17 kinds of amphibian, 270 kinds of aves, 63 kinds of reefs,175 kinds of fishes, and beautiful nature panorama.

Those great potentials that Ujung Kulon National Park has nature diversity assets for ecotourism, research and culture.

Location and Covers Area
Ujung Kulon National Park covers area of 122,956 ha,consisting of terrestrials: 78.214 ha,marine:44.337 ha. Ujung Kulon National Park is administratively located in Sumur and Cimanggu sub district, Pandeglang region, Banten Province, that geographically is between East Longitude 102 02’32’-105 37’37’and South Latitude 06 30’43-06’30’43-06 52’17.

History
In 1846, Ujung Kulon National Park flora and fauna is well known by Junghun, botanical exper from Germany.
In 1921, Ujung Kulon National Park and Panaitan Island was nominated as Nature Park by The Netherlands Government’s Decision Letter No.60 on 16 November 1921.
In 1937, Decision of the Netherland Government No.17 on 14 June 1937 is to change Ujung Kulon into Animal Park by including Peucang and Panaitan Island.
In 1958, based on Decision letter of Ministry of Agriculture No.48/Um/1958 on 17 April 1958 is to change Ujung Kulon National Park into Nature Park by including marine area of 500 meters from the lowest tidal wave.
In 1967, Decision Letter of Ministry of Agriculture No./kpts/Um/3/1967 on 16 March 1967, Mountain Honje is part of the Ujung Kulon Nature Park.
In 1979, North Mountain Honje is part of the Ujung Kulon National Park by Decision Letter of Ministry of Agriculture No.39/Kpts/um/1979 on 11 January 1979,covering area of 9,498 ha, by Decision letter of Ministry of Forestry No.96/Kpts/11/1984, the area consisting of: Ujung Kulon Peninsula, Mountain Honje, Peucang island and Panaitan Island, Krakatau Island and Carita Recreation Park.
In 1980, on 15 March, through Ministry of Agriculture statement, Ujung Kulon is managed by national park management system.
In 1984, Ujung Kulon National Park is formed.
In 1990, based on Decision Letter of Director general Forest Protection and nature Conservation No.44/Kpts/DJ/1990 on 8 May 1990, Ujung Kulon National Park releasing Krakatau Island to management of Nature Conservation 11 Tanjung Karang, and Carita Recreation Park to Perum Perhutani Unit 11 West Java.
In 1992, Ujung Kulon was officially declared a national park with the decree No.284/kpts-11/1992 Dated February 26, 1992. The area consisting Ujung Kulon Peninsula, Panaitan island, Peucang island, Handeuleum Island and Mountain Honje with encompasses approximately 76.214 ha land and 44.337 ha marine areas.
In 1992, UKNP and the Krakatau Island Nature reserve declared as World Heritage Site by United Nation Education, Social and Culture Organization (UNESCO) with the decree No.SC/Eco/5867.2.409 on 1992.

Zonation
Ujung Kulon National Park is managed by zonation system, based on Decision Letter of Director General of Forest Protection and Nature Conservation No: 115/Kpts/DJ-V1/1997 on 7 August 1997, about zonation in Ujung Kulon National Park consisting of :
  • Core zone covers area of 37,150 ha
  • Forest zone covers area of 77,295 ha
  • Intensive zone covers area of 1,096 ha
  • Traditional used zone covers area of 1,810 ha
  • Rehabilitation zone covers area of 3,200 ha

Flora
Ujung Kulon National Park is one of history facts of the ruins of Mountain Krakatau explosion in 1883, which has known for its great explosion that continued to succession of the growing of plants and wild animals. Ujung Kulon National Park is also well known as home for Javan Rhinoceros (rhinoceros sondaicus). Through survey that was done by experts, it was found 700 kinds of flora and 57 kinds among them are area and endemic species, and up to present the flora and fauna potential are spreader into these vegetations.
  • Coastal Forest, formation is consisting of pes caprae (lpomoea pes caprae) katang-katang, Spinefex littoreus (jukut kiara), Pandanus tectorius(pandan), and Barringtonia (butun), Barringtonia asiatica, api-api (Avicena).
  • Mangrove, general kinds whish founded are padi-padi (Lumnitzera racemosa).
  • Freshwater Swamp is known by the types of Typha (typha angustifolia).
  • Lowland Tropical Forest is known by Palma.

Fauna
Ujung Kulon National Park is one of the oldest national parks in Indonesia. Many kinds of animal live and reproduce in this park.

OBJECT AND INTERESTING PLACES

OBJECT AT TAMAN JAYA
1.Surround Tamanjaya
Tamanjaya is one of the gates to enter Ujung Kulon National Park. Interesting places surround Tamanjaya is Cibanua fisherman village, Cipaniis waterfall, Cibiuk hot spring, and Javan Gibbon observation spot at Cikacang water fall.
2.Cibanua Fisherman Village
Cibanua, located 2 km from Tamanjaya, is a village of Bugis and Sudanese mixture. The house pattern built is interesting object to be seen along the beaches.
3.Cipaniis Waterfall
Cipaniis waterfall located 3 km from Tamanjaya as beautiful natural waterfall and its not far from Paniis Village.
4.Cibiuk Hotspring
Cibiuk, located 3 km from Tamanjaya, as natural hot spring in this location is used by visitor for bathing because it is believed to cure kinds of diseases.
5.Cikacang Waterfall
Cikacang waterfall is a location for education and research and paradise for researcher which supported by land farm and forestry panorama. In this location visitor are able to do kinds of researches of flora and fauna. Most of the researches are about primate, especially Javan Gibbon, kinds of birds and herbal medicines. This place is surrounded by primary and secondary forest.

OBJECT AT UJUNG KULON PENINSULA
Ujung Kulon Peninsula is the home for Java Rhinoceros, therefore the use of this area for tourism is limited. The objects of tourism are mostly tracking. The routes of the tracking area.
1.Tamanjaya - Kalejetan - Karangranjang
The route starts from Tamanjaya to Kalejetan with the distance about 15 km (3 hours). The track can be continued to Karangranjang or stay first at this place because camping ground is available. The distance of Kalejetan - Karangranjang is 10 km (2hours). Along this track are low land tropical forests and followed by coastal forests and followed by coastal forest with kinds of animals such as birds, mammals, for example wild cow etc.
2.Karangranjang - Cibunar - Cidaon
The route of this track is combination between land and marine with distance from Karangranjang to Cibunar is about 25 km can be reached in 7 hours, the distance of Cibunar - Cibom is 9 km can be reached in 4 hours by walking. As arrived in Cidaon, visitor may go back by boat which rented before tracking. Objects found along this road are low land tropical forest, coastal forest, grassland. Beautiful sand stone which are formed naturally can be seen also at Cibunar.
3.Handeuleum Island
Object at Handeuleum Island Handeuleum island is has kinds of objects to be viewed, such as canoeing at Cigenter river, canoeing at Cikabeumbeum and Pamanggangan river, and other attraction at the island.
4.Peucang Island
Peucang Island is the most visited location by domestic and foreign visitor. Peucang Island covers area of 450 ha with facilities available are Ujung Kulon National Park’s home stay and private’s home stay. Interesting objects found are.
5.Karang Copong Jungle Tracking
Along the tracking route, kinds of deers, birds and tropical forest with big trees are found and ended at Karang Copong that is big reefs with holes located in marine. In the evening, it is a nice place to see sunset. This track will spend 3 hours walking go back and forth.
6.Cidaon Grazing Ground
It is of grazing grounds in Ujung Kulon National Park that can be reached by boat t cross. Peucang island and continued by walking 200 meters from beach. At the grazing ground, there are wild cow, peacock, wild pig etc. These animals can be seen in the morning and evening.
7.Tanjung Layar Lighthouse
During the Netherlands colonialization, this place is planned to be big trade peer. Historical ruins can be seen are light house and other building built during that time. Once in a while, primates are seen as tracking along this route. To reach this place, visitor has to take speed boat from Peucang Island and continued by walking.
8.Marine Object at Peucang Island
Marine objects in Peucang Island are snorkeling and diving at some spot at Peucang Island which has range of coral reefs.

HIKING KARANG COPONG PEUCANG


Hiking ke Karang Copong, Pulau Peucang
Pulau Peucang menjadi salah satu tujuan utama ke Taman Nasional Ujung Kulon. Di bagian utara pulau ini terdapat sebuah karang yaitu Karang copong, karang mati besar yang berlubang (copong). Hiking ke Karang Copong dilakukan pada trail dari arah Dermaga Peucang masuk ke hutan hujan tropis dataran rendah dan keluar....READ MORE...

SNORKLING AND DIVING PANAITAN


Snorkling dan Diving di Ciharashas, Pulau Panaitan
Terumbu karang di Ciharashas termasuk terumbu karang yang masih dalam keadaan baik di taman nasional. Pengunjung dapat melakukan snorkling dan Diving di tempat ini sambil mengamati ekosistem bawah air yang indah. Tempat ini dapat dicapai dari Sumur 4-5 jam atau dari Carita 6-7 jam dengan kapal biasa, dan 2,5 jam dari Sumur atau 3 jam dari Carita dengan speed boat....READ MORE...
 

© Copyright JULJUL TOUR AND TRAVEL 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.